Den Bagus

BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang Masalah
Paragraf adalah susunan dari beberapa kalimat yang dihubungkan menjadi satu rangkaian. Paragraf biasanya mudah sekali ditemukan pada cerpen dan novel. Tapi, merangkai beberapa kalimat menjadi sebuah paragraf juga tidak asal merangkai. Namun memiliki ketentuan-ketentuan seperti harus cocok koherensinya. Untuk itulah pemakalah akan membahas tentang koherensi paragraf yang dapat memudahkan kita merangkai kalimat menjadi paragraf akan tetapi dapat dipahami maknanya.
B.            Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan, penulis mengambil sedikit kesimpulan untuk dijadikan rumusan masalah, sebagai berikut:
1.    Apakah yang dimaksud dengan Paragraf yang Koheren?
2.    Apa saja unsur-unsur Paragraf yang Koheren?
C.           Tujuan Penelitian
1.    Untuk mengetahui definisi tentang Koherensi paragraf. 
2.    Untuk mengetahui unsur-unsur Paragraf yang Koheren.


BAB II
PEMBAHASAN
A.           Definisi Koherensi Paragraf
Sebelum mengetahui seperti apa itu paragraf yang koheren, terlebih dahulu kita harus mengetahui pengertian paragraf itu sendiri.
Paragraf adalah gabungan kalimat yang mengandung satu gagasan pokok dan didukung oleh gagasan-gagasan penjelas. Gagasan pokok dan gagasan penjelas ini harus memiliki keterpaduan bentuk (kohesi) dan keterpaduan makna (koherensi.
Suatu paragraf dikatakan koheren, apabila ada kekompakan antara gagasan yang dikemukakan kalimat yang satu dengan yang lainnya. Kalimat-kalimatnya memiliki hubungan timbal balik serta secara bersama-sama membahas satu gagasan utama. Tidak dijumpai satu pun kalimat yang menyimpang dari gagasan utama ataupun loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan.
·         Contoh:
Buku merupakan investasi masa depan. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan yang bisa membuka cakrawala seseorang. Dibanding media pembelajaran audiovisual, buku lebih mampu mengembangkan daya kreativitas dan imajinasi anak-anak karena membuat otak lebih aktif mengasosiasikan simbol dengan makna. Radio adalah media alat elektronik yang banyak didengar di masyarakat. Namun demikian, minat dan kemampuan mambaca tidak akan tumbuh secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan pembiasaan. Menciptakan generasi literat membutuhkan proses dan sarana yang kondusif.
Paragraf di atas dikatakan tidak koheren karena terdapat satu kalimat yang melenceng dari gagasan utamanya yaitu kalimat yang dicetak tebal.

B.        Unsur-usur Koherensi Paragraf dan Contohnya
Koherensi paragraf memiliki beberapa unsur dan ciri-cirinya. Diantaranya adalah sebagai berikut:
a.    Ciri-ciri unsur koherensi:

No.
Nama Unsur
Ciri-ciri
1.
2.
3.

4.

5.

6.

7.

8.


9.

10.

11.

12.

13.
Penambahan
Repetisi
Pronomina

Sinonimi

Totalitas-bagian

Komparasi

Penekanan

Lokasi-anggota


Kontras

Simpulan

Contoh   

Paralelisme

Waktu  
Terdapat konjungsi penambahan.
Terdapat kata yang diulang-ulang dalam sebuah paragraf.
Terdapat kata ganti untuk menyebutkan sesuatu hal atau orang.
Terdapat kata-kata yang berbeda, tetapi memiliki satu makna/persamaan makna.
Terdiri atas kalimat umum, kemudian diteruskan dengan kalimat-kalimat khusus.
Terdapat  kata-kata yang membandingkan antara sesuatu hal dengan hal lain.
Terdapat kata-kata yang ditekankan dalam kalimat untuk mendukung maksud yang ingin disampaikan.
Terdapat suatu kelas atau kelompok-kelompok tertentu yang yang di dalamnya juga mempunyai beberapa anggota atau jenis-jenis tertentu.
Adanya pertentangan dari sesuatu yang ada atau kebalikan dari sesuatu hal.
Adanya kata-kata yang mengacu kepada hasil dari sesuatu yang telah disampaikan atau dibahas sebelumnya.
Adanya pemberian sesuatu yang dapat ditiru sebagai panutan/pemisalan dari berbagai macam hal.
Adanya penggunaan kesejajaran kata-kata yang hampir  mirip.
Mengandung rentetan waktu.
b.    Contoh Paragraf yang Dikembangkan Dari Masing-masing Unsur Pembangun Koherensi :
a.       Penambahan
Andi dan Anto bermain bulu tangkis. Sedangkan adiknya bermain lompat tali, dan orang tua mereka membersihkan rumah, kegiatan seperti itu dilakukan ketika hari libur atau pada saat mereka sedang tidak ada kegiatan. Selain itu, keluarga mereka sangat harmonis dan bahagia.
b.       Repetisi
Dinda, memang engkau yang membuat hidup menjadi indah Dinda, dan hanya Dinda lah yang selalu aku sayangi. Dinda lah yang aku dambakan, Dinda lah yang aku impikan, dan Dinda lah yang selamanya di hatiku, yang akan aku jaga selalu. Dinda aku cinta kamu. Dinda aku akan setia padamu. Dinda, engkaulah yang sempurna untuk diriku selamanya Dinda.
c.     Pronomina
Aku adalah seorang mahasiswa IKIP PGRI Semarang. Di sanalah setiap hari aku menuntut ilmu. Begitu pula Vita. Dia adalah teman baikku. Kami selalu bersama.
d.      Sinonimi
Malam itu, Dina datang ke rumahku. Dia memintaku untuk menemaninya pergi. Dia merengek-rengek dan mengiba padaku. Aku tidak tega melihatnya mengemis seperti itu. Akhirnya aku menurutinya setelah dia memohon dengan berkaca-kaca.
e.     Totalitas-bagian
Paman membeli sebuah rumah baru. Rumah itu terdiri dari 5 ruangan. Setiap ruangan terdapat perabot rumah tangga. Setiap perabot rumah tangga terdiri dari: kursi, meja, dan vas bunga.
f.       Komparasi
Ayahku membuat sebuah meja. Sama halnya dengan Pak Abdul, Ayahpun harus bisa membuat sebuah meja yang bagus. Meja pak Abdul sebentar lagi akan jadi. Mengapa kita tidak membantu ayah membuat hal yang serupa?
g.    Penekanan
Andi adalah anak dari seorang saudagar kaya. Jelaslah semua keinginannya terpenuhi dengan cepat. Sudah tentu hidupnya selalu terjamin.
h.    Lokasi-anggota
Suasana di jalan raya sangat ramai oleh alat transportasi. Ada angkutan umum yang sedang menunggu penumpang sampai penuh di pinggir jalan. Ada becak yang ngetem.
i.     Kontras
Dari mulai lahir Andi sudah cacat, tidak bisa berjalan seperti orang lain pada umumnya. Dia sering diejek dan dihina teman-temannya. Tetapi dia memiliki bakat dalam menulis. Dia selalu meraih juara satu ketika mengikuti lomba.
j.     Simpulan
Berdasarkan objek yang kami teliti, ternyata anak-anak yang tidak melanjutkan pendidikannya itu dikarenakan tidak sanggup membayar biaya sekolah. Dan oleh karena itu dalam mengatasi masalah ini perlu diadakan dana pendidikan gratis untuk anak-anak yang tidak mampu untuk pendidikan mereka.
k.    Contoh
Di Indonesia sekarang mendadak ramai dengan fenomena bermunculannya boyband-boyband remaja. Sebut saja: Sm*sh, Max5, Cool Colors, dan masih banyak lagi. Boyband-boyband tersebut begitu digandrungi oleh para remaja, terutama remaja putri. Kemunculan mereka seperti angin segar bagi perindustrian musik di negri ini yang memang sedang didominasi oleh band-band baru beraliran melayu, seperti: Wali, ST12, D’Bagindas, Kangen Band, dan band-band lainnya yang membuat jenuh para penikmat musik.
l.     Paralelisme
Hari itu akumenerima sebuah surat dari dia. Perlahan akumembuka amplop berwarna putih itu. Kuambil lipatan kertas yang terselip di dalamnya. Dengan berdebar, akumembaca baris demi baris kalimat yang ditorehkan. Emosi tiba-tiba menyeruak memenuhi dadaku. Sesak. Panas. Dengan kalap aku menyobek kertas tersebut dan membuangnya kasar. Air mataku seketika keluar. Nanar, ku tatap sobekan kertas yang berserakan di depanku. Aku bergeming.
m.    Waktu
Pagi ini begitu cerah. Dengan cepat aku mengambil handuk dan menuju kamar mandi untuk mandi. Selesai mandi dan merapikan diri, aku menuju ke dapur. Setelah mengambil sarapan, aku berlari menuju ruang keluarga. Aku menghabiskan sarapanku sembari menonton acara music kesukaanku di televisi. Begitu acaranya selesai, aku disuruh ibu menyapu lantai rumah. Setelah menyapu, aku kembali menonton televisi. Yah begitulah kegiatanku jika hari libur.


BAB III
PENUTUP
A.           Kesimpulan
Setelah memberikan sedikit penjabaran dalam pembahasan, selanjutnya penulis mengambil inti sari pembahasan sebagai kesimpulan akhir dalam penulisan ini:
1)        Paragraf yang Koheren yaitu paragraf yang memiliki kekompakan antara gagasan yang dikemukakan kalimat yang satu dengan yang lainnya. Kalimat-kalimatnya memiliki hubungan timbal balik serta secara bersama-sama membahas satu gagasan utama. Tidak dijumpai satu pun kalimat yang menyimpang dari gagasan utama ataupun loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan.
2)        Unsur-unsur Paragraf yang Koheren diantaranya yaitu:
Ø  Penambahan                    
Ø  Repetisi
Ø  Pronomina
Ø  Sinonimi
Ø  Totalitas-bagian
Ø  Komparasi
Ø  Penekanan
Ø  Lokasi-anggota
Ø  Kontras
Ø  Simpulan
Ø  Contoh
Ø  Paralelisme
Ø  Waktu

B.            Saran
Untuk mengakhiri penulisan karya ini jika diperkenankan, penulis memberi sedikit saran hanya untuk dijadikan bahan renungan, khususnya bagi pembaca yang telah bersedia membaca karya tulis ini.
1)        Jika ingin membuat suatu paragraf yang padu baik dari segi makna maupun dari segi tulisan, maka kita harus memperhatikan Kohesi dan Koherensi dari tulisan tersebut. Dengan begitu paragraf yang kita buat akan mudah dimengerti baik dari segi makna atau tulisannya.



DAFTAR PUSTAKA

Den Bagus

أفعال المدح والذم
أفعال المدح هي: "نعم وحبّ وحبّذا"
أفعال الذم هي: "بئس وساء و لاحبّذا"
وهي أفعالٌ لإنشاءِ المدح أو الذم فجُملها إنشائيّةٌ غير طلبيّة ، لا خبريّة ـ ولابُدَّ لها من مخصوصٍ بالمدح أو الذم ، نحو:
-       نعم الرجل خالد
-       وبئس الرجل فلان
فالمخصوص بالمدح هو (خالد)، والمخصوص بالذم هو (زيد) ـ
ولايتقدم عليها المخصوص بالمدح، ولا التمييزُ، نحو:
-       خالدٌ حبّذا رجلًا
-       رجلًا حبّذا خالدٌ
أما تقديم التمييز على المخصوص بالمدح فجائز، نحو:
-       أَلا حبَّذا قومًا سُلَيْمٌ، فإنهم      وفَوْا، وتَواصوْا بالإعانةِ والصَّبْر
-       حبَّذَا الصَّبْرُ شِيمَةً لامرئٍ را    مَ مُباراةَ مُولَعٍ بالمَغاني
ولا يجوز أن تدخلَ على مخصوص «حبذا» نواسخ المبتدأ والخبر ، وهي «كان و أخواتها» و«ظنّ وأخواتها» و«وإنّ وأخواتها»، نحو:
-       حبَّذا رجلًا كان خالدٌ
-       حبَّذا رجلًا ظننتُ سعيدًا
لايجوز أن يكون المخصوص بالمدح أو الذم إلا معرفةً أو نكرةً مفيدةً، نحو:
-       نعم الرجل رجلٌ نفسهُ
وهذا المخصوص مرفوعٌ أبدًا، إما على الإبتداء، والجملة قبله خبره ـ
يجب في تمييز هذا الباب خمسة أمور:
١- أن يتأخر، نحو:
-       رجلًا نعم زهيرٌ
٢- أن يكون مطابقًا للمخصوص إفرادًا وتثنيّةً وجمعًا وتذكيرًا وتأنيثًا، نحو:
-       نعم رجلًا زهيرٌ                          - نعمتْ فتاةً فاطمةُ
-       نعم رجلينِ زهيرٌ وأخوه                  - نعمتْ فتاتينِ فاطمةُ وسعادُ
-       نعم رجالًا أنتم                          - نعمت فتياتٍ المجتهدات
٣- أن يكون قابلًا لألْ، نحو:
-       نعم رجلًا زهيرٌ، فالأصل نعم الرجل زهيرٌ
٤- أنه لا يجوز حذفه، إذا كان فاعله هذه الأفعال ضميرًا يعود عليه، نحو:
-       إن قلت كذا فبها ونعمتْ أي نعمتْ فاعلةً فعلتُك

Selasa, 26 Maret 2013

Koherensi Paragraf

Posted by Den Bagus | 0 komentar

BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang Masalah
Paragraf adalah susunan dari beberapa kalimat yang dihubungkan menjadi satu rangkaian. Paragraf biasanya mudah sekali ditemukan pada cerpen dan novel. Tapi, merangkai beberapa kalimat menjadi sebuah paragraf juga tidak asal merangkai. Namun memiliki ketentuan-ketentuan seperti harus cocok koherensinya. Untuk itulah pemakalah akan membahas tentang koherensi paragraf yang dapat memudahkan kita merangkai kalimat menjadi paragraf akan tetapi dapat dipahami maknanya.
B.            Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan, penulis mengambil sedikit kesimpulan untuk dijadikan rumusan masalah, sebagai berikut:
1.    Apakah yang dimaksud dengan Paragraf yang Koheren?
2.    Apa saja unsur-unsur Paragraf yang Koheren?
C.           Tujuan Penelitian
1.    Untuk mengetahui definisi tentang Koherensi paragraf. 
2.    Untuk mengetahui unsur-unsur Paragraf yang Koheren.


BAB II
PEMBAHASAN
A.           Definisi Koherensi Paragraf
Sebelum mengetahui seperti apa itu paragraf yang koheren, terlebih dahulu kita harus mengetahui pengertian paragraf itu sendiri.
Paragraf adalah gabungan kalimat yang mengandung satu gagasan pokok dan didukung oleh gagasan-gagasan penjelas. Gagasan pokok dan gagasan penjelas ini harus memiliki keterpaduan bentuk (kohesi) dan keterpaduan makna (koherensi.
Suatu paragraf dikatakan koheren, apabila ada kekompakan antara gagasan yang dikemukakan kalimat yang satu dengan yang lainnya. Kalimat-kalimatnya memiliki hubungan timbal balik serta secara bersama-sama membahas satu gagasan utama. Tidak dijumpai satu pun kalimat yang menyimpang dari gagasan utama ataupun loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan.
·         Contoh:
Buku merupakan investasi masa depan. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan yang bisa membuka cakrawala seseorang. Dibanding media pembelajaran audiovisual, buku lebih mampu mengembangkan daya kreativitas dan imajinasi anak-anak karena membuat otak lebih aktif mengasosiasikan simbol dengan makna. Radio adalah media alat elektronik yang banyak didengar di masyarakat. Namun demikian, minat dan kemampuan mambaca tidak akan tumbuh secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan pembiasaan. Menciptakan generasi literat membutuhkan proses dan sarana yang kondusif.
Paragraf di atas dikatakan tidak koheren karena terdapat satu kalimat yang melenceng dari gagasan utamanya yaitu kalimat yang dicetak tebal.

B.        Unsur-usur Koherensi Paragraf dan Contohnya
Koherensi paragraf memiliki beberapa unsur dan ciri-cirinya. Diantaranya adalah sebagai berikut:
a.    Ciri-ciri unsur koherensi:

No.
Nama Unsur
Ciri-ciri
1.
2.
3.

4.

5.

6.

7.

8.


9.

10.

11.

12.

13.
Penambahan
Repetisi
Pronomina

Sinonimi

Totalitas-bagian

Komparasi

Penekanan

Lokasi-anggota


Kontras

Simpulan

Contoh   

Paralelisme

Waktu  
Terdapat konjungsi penambahan.
Terdapat kata yang diulang-ulang dalam sebuah paragraf.
Terdapat kata ganti untuk menyebutkan sesuatu hal atau orang.
Terdapat kata-kata yang berbeda, tetapi memiliki satu makna/persamaan makna.
Terdiri atas kalimat umum, kemudian diteruskan dengan kalimat-kalimat khusus.
Terdapat  kata-kata yang membandingkan antara sesuatu hal dengan hal lain.
Terdapat kata-kata yang ditekankan dalam kalimat untuk mendukung maksud yang ingin disampaikan.
Terdapat suatu kelas atau kelompok-kelompok tertentu yang yang di dalamnya juga mempunyai beberapa anggota atau jenis-jenis tertentu.
Adanya pertentangan dari sesuatu yang ada atau kebalikan dari sesuatu hal.
Adanya kata-kata yang mengacu kepada hasil dari sesuatu yang telah disampaikan atau dibahas sebelumnya.
Adanya pemberian sesuatu yang dapat ditiru sebagai panutan/pemisalan dari berbagai macam hal.
Adanya penggunaan kesejajaran kata-kata yang hampir  mirip.
Mengandung rentetan waktu.
b.    Contoh Paragraf yang Dikembangkan Dari Masing-masing Unsur Pembangun Koherensi :
a.       Penambahan
Andi dan Anto bermain bulu tangkis. Sedangkan adiknya bermain lompat tali, dan orang tua mereka membersihkan rumah, kegiatan seperti itu dilakukan ketika hari libur atau pada saat mereka sedang tidak ada kegiatan. Selain itu, keluarga mereka sangat harmonis dan bahagia.
b.       Repetisi
Dinda, memang engkau yang membuat hidup menjadi indah Dinda, dan hanya Dinda lah yang selalu aku sayangi. Dinda lah yang aku dambakan, Dinda lah yang aku impikan, dan Dinda lah yang selamanya di hatiku, yang akan aku jaga selalu. Dinda aku cinta kamu. Dinda aku akan setia padamu. Dinda, engkaulah yang sempurna untuk diriku selamanya Dinda.
c.     Pronomina
Aku adalah seorang mahasiswa IKIP PGRI Semarang. Di sanalah setiap hari aku menuntut ilmu. Begitu pula Vita. Dia adalah teman baikku. Kami selalu bersama.
d.      Sinonimi
Malam itu, Dina datang ke rumahku. Dia memintaku untuk menemaninya pergi. Dia merengek-rengek dan mengiba padaku. Aku tidak tega melihatnya mengemis seperti itu. Akhirnya aku menurutinya setelah dia memohon dengan berkaca-kaca.
e.     Totalitas-bagian
Paman membeli sebuah rumah baru. Rumah itu terdiri dari 5 ruangan. Setiap ruangan terdapat perabot rumah tangga. Setiap perabot rumah tangga terdiri dari: kursi, meja, dan vas bunga.
f.       Komparasi
Ayahku membuat sebuah meja. Sama halnya dengan Pak Abdul, Ayahpun harus bisa membuat sebuah meja yang bagus. Meja pak Abdul sebentar lagi akan jadi. Mengapa kita tidak membantu ayah membuat hal yang serupa?
g.    Penekanan
Andi adalah anak dari seorang saudagar kaya. Jelaslah semua keinginannya terpenuhi dengan cepat. Sudah tentu hidupnya selalu terjamin.
h.    Lokasi-anggota
Suasana di jalan raya sangat ramai oleh alat transportasi. Ada angkutan umum yang sedang menunggu penumpang sampai penuh di pinggir jalan. Ada becak yang ngetem.
i.     Kontras
Dari mulai lahir Andi sudah cacat, tidak bisa berjalan seperti orang lain pada umumnya. Dia sering diejek dan dihina teman-temannya. Tetapi dia memiliki bakat dalam menulis. Dia selalu meraih juara satu ketika mengikuti lomba.
j.     Simpulan
Berdasarkan objek yang kami teliti, ternyata anak-anak yang tidak melanjutkan pendidikannya itu dikarenakan tidak sanggup membayar biaya sekolah. Dan oleh karena itu dalam mengatasi masalah ini perlu diadakan dana pendidikan gratis untuk anak-anak yang tidak mampu untuk pendidikan mereka.
k.    Contoh
Di Indonesia sekarang mendadak ramai dengan fenomena bermunculannya boyband-boyband remaja. Sebut saja: Sm*sh, Max5, Cool Colors, dan masih banyak lagi. Boyband-boyband tersebut begitu digandrungi oleh para remaja, terutama remaja putri. Kemunculan mereka seperti angin segar bagi perindustrian musik di negri ini yang memang sedang didominasi oleh band-band baru beraliran melayu, seperti: Wali, ST12, D’Bagindas, Kangen Band, dan band-band lainnya yang membuat jenuh para penikmat musik.
l.     Paralelisme
Hari itu akumenerima sebuah surat dari dia. Perlahan akumembuka amplop berwarna putih itu. Kuambil lipatan kertas yang terselip di dalamnya. Dengan berdebar, akumembaca baris demi baris kalimat yang ditorehkan. Emosi tiba-tiba menyeruak memenuhi dadaku. Sesak. Panas. Dengan kalap aku menyobek kertas tersebut dan membuangnya kasar. Air mataku seketika keluar. Nanar, ku tatap sobekan kertas yang berserakan di depanku. Aku bergeming.
m.    Waktu
Pagi ini begitu cerah. Dengan cepat aku mengambil handuk dan menuju kamar mandi untuk mandi. Selesai mandi dan merapikan diri, aku menuju ke dapur. Setelah mengambil sarapan, aku berlari menuju ruang keluarga. Aku menghabiskan sarapanku sembari menonton acara music kesukaanku di televisi. Begitu acaranya selesai, aku disuruh ibu menyapu lantai rumah. Setelah menyapu, aku kembali menonton televisi. Yah begitulah kegiatanku jika hari libur.


BAB III
PENUTUP
A.           Kesimpulan
Setelah memberikan sedikit penjabaran dalam pembahasan, selanjutnya penulis mengambil inti sari pembahasan sebagai kesimpulan akhir dalam penulisan ini:
1)        Paragraf yang Koheren yaitu paragraf yang memiliki kekompakan antara gagasan yang dikemukakan kalimat yang satu dengan yang lainnya. Kalimat-kalimatnya memiliki hubungan timbal balik serta secara bersama-sama membahas satu gagasan utama. Tidak dijumpai satu pun kalimat yang menyimpang dari gagasan utama ataupun loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan.
2)        Unsur-unsur Paragraf yang Koheren diantaranya yaitu:
Ø  Penambahan                    
Ø  Repetisi
Ø  Pronomina
Ø  Sinonimi
Ø  Totalitas-bagian
Ø  Komparasi
Ø  Penekanan
Ø  Lokasi-anggota
Ø  Kontras
Ø  Simpulan
Ø  Contoh
Ø  Paralelisme
Ø  Waktu

B.            Saran
Untuk mengakhiri penulisan karya ini jika diperkenankan, penulis memberi sedikit saran hanya untuk dijadikan bahan renungan, khususnya bagi pembaca yang telah bersedia membaca karya tulis ini.
1)        Jika ingin membuat suatu paragraf yang padu baik dari segi makna maupun dari segi tulisan, maka kita harus memperhatikan Kohesi dan Koherensi dari tulisan tersebut. Dengan begitu paragraf yang kita buat akan mudah dimengerti baik dari segi makna atau tulisannya.



DAFTAR PUSTAKA

أفعال المدح والذم

Posted by Den Bagus | 0 komentar

أفعال المدح والذم
أفعال المدح هي: "نعم وحبّ وحبّذا"
أفعال الذم هي: "بئس وساء و لاحبّذا"
وهي أفعالٌ لإنشاءِ المدح أو الذم فجُملها إنشائيّةٌ غير طلبيّة ، لا خبريّة ـ ولابُدَّ لها من مخصوصٍ بالمدح أو الذم ، نحو:
-       نعم الرجل خالد
-       وبئس الرجل فلان
فالمخصوص بالمدح هو (خالد)، والمخصوص بالذم هو (زيد) ـ
ولايتقدم عليها المخصوص بالمدح، ولا التمييزُ، نحو:
-       خالدٌ حبّذا رجلًا
-       رجلًا حبّذا خالدٌ
أما تقديم التمييز على المخصوص بالمدح فجائز، نحو:
-       أَلا حبَّذا قومًا سُلَيْمٌ، فإنهم      وفَوْا، وتَواصوْا بالإعانةِ والصَّبْر
-       حبَّذَا الصَّبْرُ شِيمَةً لامرئٍ را    مَ مُباراةَ مُولَعٍ بالمَغاني
ولا يجوز أن تدخلَ على مخصوص «حبذا» نواسخ المبتدأ والخبر ، وهي «كان و أخواتها» و«ظنّ وأخواتها» و«وإنّ وأخواتها»، نحو:
-       حبَّذا رجلًا كان خالدٌ
-       حبَّذا رجلًا ظننتُ سعيدًا
لايجوز أن يكون المخصوص بالمدح أو الذم إلا معرفةً أو نكرةً مفيدةً، نحو:
-       نعم الرجل رجلٌ نفسهُ
وهذا المخصوص مرفوعٌ أبدًا، إما على الإبتداء، والجملة قبله خبره ـ
يجب في تمييز هذا الباب خمسة أمور:
١- أن يتأخر، نحو:
-       رجلًا نعم زهيرٌ
٢- أن يكون مطابقًا للمخصوص إفرادًا وتثنيّةً وجمعًا وتذكيرًا وتأنيثًا، نحو:
-       نعم رجلًا زهيرٌ                          - نعمتْ فتاةً فاطمةُ
-       نعم رجلينِ زهيرٌ وأخوه                  - نعمتْ فتاتينِ فاطمةُ وسعادُ
-       نعم رجالًا أنتم                          - نعمت فتياتٍ المجتهدات
٣- أن يكون قابلًا لألْ، نحو:
-       نعم رجلًا زهيرٌ، فالأصل نعم الرجل زهيرٌ
٤- أنه لا يجوز حذفه، إذا كان فاعله هذه الأفعال ضميرًا يعود عليه، نحو:
-       إن قلت كذا فبها ونعمتْ أي نعمتْ فاعلةً فعلتُك