BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Paragraf adalah
susunan dari beberapa kalimat yang dihubungkan menjadi satu rangkaian. Paragraf
biasanya mudah sekali ditemukan pada cerpen dan novel. Tapi, merangkai beberapa
kalimat menjadi sebuah paragraf juga tidak asal merangkai. Namun memiliki
ketentuan-ketentuan seperti harus cocok koherensinya. Untuk itulah pemakalah
akan membahas tentang koherensi paragraf yang dapat memudahkan kita merangkai
kalimat menjadi paragraf akan tetapi dapat dipahami maknanya.
B.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan, penulis mengambil
sedikit kesimpulan untuk dijadikan rumusan masalah, sebagai berikut:
1.
Apakah yang dimaksud dengan Paragraf yang Koheren?
2.
Apa saja unsur-unsur Paragraf yang Koheren?
C.
Tujuan Penelitian
1.
Untuk mengetahui definisi tentang Koherensi paragraf.
2. Untuk mengetahui unsur-unsur Paragraf yang Koheren.
2. Untuk mengetahui unsur-unsur Paragraf yang Koheren.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Koherensi Paragraf
Sebelum mengetahui seperti apa itu paragraf yang koheren, terlebih dahulu
kita harus mengetahui pengertian paragraf itu sendiri.
Paragraf adalah
gabungan kalimat yang mengandung satu gagasan pokok dan didukung oleh
gagasan-gagasan penjelas. Gagasan pokok dan gagasan penjelas ini harus memiliki
keterpaduan bentuk (kohesi) dan keterpaduan makna (koherensi.
Suatu paragraf
dikatakan koheren, apabila ada kekompakan antara gagasan yang dikemukakan
kalimat yang satu dengan yang lainnya. Kalimat-kalimatnya memiliki hubungan
timbal balik serta secara bersama-sama membahas satu gagasan utama. Tidak
dijumpai satu pun kalimat yang menyimpang dari gagasan utama ataupun
loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan.
·
Contoh:
Buku merupakan
investasi masa depan. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan yang bisa membuka cakrawala
seseorang. Dibanding media pembelajaran audiovisual, buku lebih mampu
mengembangkan daya kreativitas dan imajinasi anak-anak karena membuat otak
lebih aktif mengasosiasikan simbol dengan makna. Radio adalah media alat elektronik yang banyak didengar di masyarakat.
Namun demikian, minat dan kemampuan mambaca tidak akan tumbuh secara otomatis,
tetapi harus melalui latihan dan pembiasaan. Menciptakan generasi literat
membutuhkan proses dan sarana yang kondusif.
Paragraf di
atas dikatakan tidak koheren karena terdapat satu kalimat yang melenceng dari
gagasan utamanya yaitu kalimat yang dicetak tebal.
B. Unsur-usur Koherensi
Paragraf dan Contohnya
Koherensi paragraf memiliki beberapa unsur dan ciri-cirinya. Diantaranya
adalah sebagai berikut:
a. Ciri-ciri unsur koherensi:
No.
|
Nama Unsur
|
Ciri-ciri
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
|
Penambahan
Repetisi
Pronomina
Sinonimi
Totalitas-bagian
Komparasi
Penekanan
Lokasi-anggota
Kontras
Simpulan
Contoh
Paralelisme
Waktu
|
Terdapat konjungsi
penambahan.
Terdapat kata yang
diulang-ulang dalam sebuah paragraf.
Terdapat kata ganti
untuk menyebutkan sesuatu hal atau orang.
Terdapat kata-kata
yang berbeda, tetapi memiliki satu makna/persamaan makna.
Terdiri atas kalimat umum,
kemudian diteruskan dengan kalimat-kalimat khusus.
Terdapat kata-kata yang membandingkan antara sesuatu
hal dengan hal lain.
Terdapat kata-kata
yang ditekankan dalam kalimat untuk mendukung maksud yang ingin disampaikan.
Terdapat suatu kelas
atau kelompok-kelompok tertentu yang yang di dalamnya juga mempunyai beberapa
anggota atau jenis-jenis tertentu.
Adanya pertentangan
dari sesuatu yang ada atau kebalikan dari sesuatu hal.
Adanya kata-kata yang
mengacu kepada hasil dari sesuatu yang telah disampaikan atau dibahas
sebelumnya.
Adanya pemberian
sesuatu yang dapat ditiru sebagai panutan/pemisalan dari berbagai macam hal.
Adanya penggunaan
kesejajaran kata-kata yang hampir
mirip.
Mengandung rentetan
waktu.
|
b. Contoh Paragraf yang Dikembangkan
Dari Masing-masing Unsur Pembangun Koherensi :
a. Penambahan
Andi dan Anto bermain bulu tangkis. Sedangkan adiknya bermain lompat tali,
dan orang tua mereka membersihkan
rumah, kegiatan seperti itu dilakukan
ketika hari libur atau pada saat
mereka sedang tidak ada kegiatan. Selain
itu, keluarga mereka sangat harmonis dan
bahagia.
b. Repetisi
Dinda, memang engkau yang
membuat hidup menjadi indah Dinda,
dan hanya Dinda lah yang selalu aku
sayangi. Dinda lah yang aku dambakan,
Dinda lah yang aku impikan, dan Dinda lah yang selamanya di hatiku, yang
akan aku jaga selalu. Dinda aku cinta
kamu. Dinda aku akan setia padamu. Dinda, engkaulah yang sempurna untuk
diriku selamanya Dinda.
c. Pronomina
Aku adalah seorang
mahasiswa IKIP PGRI Semarang. Di sanalah
setiap hari aku menuntut ilmu. Begitu
pula Vita. Dia adalah teman baikku. Kami
selalu bersama.
d. Sinonimi
Malam itu, Dina datang
ke rumahku. Dia memintaku untuk
menemaninya pergi. Dia merengek-rengek
dan mengiba padaku. Aku tidak tega
melihatnya mengemis seperti itu.
Akhirnya aku menurutinya setelah dia memohon
dengan berkaca-kaca.
e. Totalitas-bagian
Paman membeli sebuah rumah baru. Rumah itu terdiri dari 5 ruangan. Setiap ruangan terdapat perabot
rumah tangga. Setiap perabot rumah tangga terdiri dari: kursi, meja, dan vas bunga.
f. Komparasi
Ayahku membuat sebuah
meja. Sama halnya dengan Pak Abdul, Ayahpun harus bisa membuat sebuah meja yang
bagus. Meja pak Abdul sebentar lagi akan jadi. Mengapa kita tidak membantu ayah
membuat hal yang serupa?
g. Penekanan
Andi adalah anak dari
seorang saudagar kaya. Jelaslah semua
keinginannya terpenuhi dengan cepat. Sudah
tentu hidupnya selalu terjamin.
h. Lokasi-anggota
Suasana di jalan raya
sangat ramai oleh alat transportasi.
Ada angkutan umum yang sedang menunggu
penumpang sampai penuh di pinggir jalan. Ada becak yang ngetem.
i. Kontras
Dari mulai lahir Andi
sudah cacat, tidak bisa berjalan seperti orang lain pada umumnya. Dia sering diejek dan dihina teman-temannya. Tetapi
dia memiliki bakat dalam menulis. Dia
selalu meraih juara satu ketika
mengikuti lomba.
j. Simpulan
Berdasarkan objek yang
kami teliti, ternyata anak-anak yang tidak melanjutkan pendidikannya itu
dikarenakan tidak sanggup membayar biaya sekolah. Dan oleh karena itu dalam
mengatasi masalah ini perlu diadakan dana pendidikan gratis untuk anak-anak
yang tidak mampu untuk pendidikan mereka.
k. Contoh
Di Indonesia sekarang
mendadak ramai dengan fenomena bermunculannya boyband-boyband remaja. Sebut saja: Sm*sh, Max5, Cool Colors,
dan masih banyak lagi. Boyband-boyband tersebut begitu digandrungi oleh para
remaja, terutama remaja putri. Kemunculan mereka seperti angin segar bagi
perindustrian musik di negri ini yang memang sedang didominasi oleh band-band
baru beraliran melayu, seperti: Wali,
ST12, D’Bagindas, Kangen Band, dan band-band lainnya yang membuat jenuh para
penikmat musik.
l. Paralelisme
Hari itu akumenerima sebuah surat dari dia.
Perlahan akumembuka amplop berwarna
putih itu. Kuambil lipatan kertas
yang terselip di dalamnya. Dengan berdebar, akumembaca
baris demi baris kalimat yang ditorehkan. Emosi tiba-tiba menyeruak
memenuhi dadaku. Sesak. Panas. Dengan kalap aku
menyobek kertas tersebut dan membuangnya
kasar. Air mataku seketika keluar. Nanar, ku
tatap sobekan kertas yang berserakan di depanku. Aku bergeming.
m. Waktu
Pagi ini begitu cerah. Dengan
cepat aku mengambil handuk dan menuju kamar mandi untuk mandi. Selesai mandi dan merapikan diri, aku
menuju ke dapur. Setelah mengambil
sarapan, aku berlari menuju ruang keluarga. Aku menghabiskan sarapanku sembari
menonton acara music kesukaanku di televisi. Begitu acaranya selesai, aku disuruh ibu menyapu lantai rumah. Setelah menyapu, aku kembali menonton
televisi. Yah begitulah kegiatanku jika hari libur.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setelah memberikan sedikit penjabaran dalam pembahasan, selanjutnya
penulis mengambil inti sari pembahasan sebagai kesimpulan akhir dalam penulisan
ini:
1)
Paragraf yang Koheren yaitu paragraf yang memiliki kekompakan
antara gagasan yang dikemukakan kalimat yang satu dengan yang lainnya.
Kalimat-kalimatnya memiliki hubungan timbal balik serta secara bersama-sama
membahas satu gagasan utama. Tidak dijumpai satu pun kalimat yang menyimpang
dari gagasan utama ataupun loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan.
2)
Unsur-unsur Paragraf yang Koheren diantaranya yaitu:
Ø Penambahan
Ø Repetisi
Ø Pronomina
Ø Sinonimi
Ø Totalitas-bagian
Ø
Komparasi
Ø
Penekanan
Ø
Lokasi-anggota
Ø
Kontras
Ø
Simpulan
Ø
Contoh
Ø
Paralelisme
Ø
Waktu
B.
Saran
Untuk mengakhiri penulisan karya ini jika diperkenankan, penulis memberi
sedikit saran hanya untuk dijadikan bahan renungan, khususnya bagi pembaca yang
telah bersedia membaca karya tulis ini.
1)
Jika ingin membuat suatu paragraf yang padu baik dari segi makna maupun
dari segi tulisan, maka kita harus memperhatikan Kohesi dan Koherensi dari
tulisan tersebut. Dengan begitu paragraf yang kita buat akan mudah dimengerti
baik dari segi makna atau tulisannya.
DAFTAR PUSTAKA
Posting Komentar